Sabtu, 3 Maret 2017 13.30 WIB
Bekerja di sebuah Fasilitas Pelayanan Kesehatan jelas tak bisa lepas dari kemungkinan kecelakaan kerja atau bahaya yang salah satunya adalah kebakaran. Aspek bahaya ini menjadikan pekerja Puskesmas membuat suatu system keselamatan kerja. Sebelum itu maka perlu difahami pula bagaimana proses terjadinya kebakaran, bahan-bahan kimia apa saja yang mudah terbakar serta bagaimana cara penanggulangannya secara benar.
Inilah yang dilakukan Puskesmas Gadingrejo pada tanggal 1 Maret 2017 dalam kegiatan Inhouse Training (IHT) “Penanganan Kebakaran” .
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh karyawan karyawati Puskesmas Gadingrejo dengan narasumber Tim Dinas Pemadam Kebakaran Kota Pasuruan yang memberikan penjelasan tentang penanganan kebakaran dan melakukan pelatihan langsung cara penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Segitiga Api |
Ditinjau dari jenis api, dapat dikategorikan menjadi jenis api jinak dan liar. Jenis api jinak artinya api yang masih dapat dikuasai oleh manusia, sedang jenis api liar tida
k dapat dikuasai. Inilah yang dinamakan kebakaran.
Proses kebakaran atau terjadinya api sebenarnya bisa kita baca dari teori segitiga api yang meliputi elemen bahan, panas dan oksigen. Tanpa salah satu dari ketiga unsur tersebut, api tidak akan muncul. Oksigen sendiri harus membutuhkan diatas 10% kandungan oksigen di udara yang diperlukan untuk memungkinkan terjadinya proses pembakaran.
Sedang mengenai sumber panas bisa bisa muncul dari beberapa sebab antara lain :
- Sumber api terbuka yaitu penggunaan api yang langsung dalam beraktifitas seperti : masak, las, dll.
- Listrik Dinamis yaitu panas yang berlebihan dari sistem peralatan/rangkaian listrik seperti : setrika, atau karena adanya korsleting.
- Listrik Statis yaitu panas yang ditimbulkan akibat loncatan ion negatif dengan ion positif seperti : peti.
- Mekanis yaitu panas yang ditimbulkan akibat gesekan/benturan benda seperti : gerinda, memaku, dll.
- Kimia yaitu panas yang timbul akibat reaksi kimia seperti : karbit dengan air
Bagaimana caranya untuk memadamkan api?
Agar bisa memadamkan secara cepat, perlu difahami segitiga api seperti yang telah diuraikan diatas yaitu menghilangkan salah satu unsur dari segitiga api.
Selain itu harus ada sarana dan prasarana alat pemadam kebakaran. Alat yang sifatnya tradisional masih bisa dipakai seperti karung goni, pasir, termasuk keperluan komunikasi kentongan dll. Sedang untuk alat pemadam kebakaran yang sifatnya umum antara antara lain Hidrant, Mobil pemadam kebakaran, Alat pemadam api ringan (APAR), sprinkler, dll.
Disamping itu alat pemadam api lain yang mempunyai sifat sebagai racun api, antara lain karbon dioksida, Bahan Kimia kering multi guna dan bubuk kering. Dari beberapa macam alat pemadam api tersebut masing‐masing mempunyai kegunaan dan aturan tersendiri.
PELAKSANAAN KEGIATAN DI PUSKESMAS GADINGREJO
Mengantisipasi terjadinya bencana kebakaran di puskesmas Gadingrejo, Puskesmas Gadingrejo bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Pasuruan melakukan sosialisai dan simulasi Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di Puskesmas Gadingrejo Kota Pasuruan yang di hadiri Sekretaris BPBD Bapak Gangsar Sulistyarso beserta Tim Petugas Pemadam Kebakaran kota Pasuruan dan diikuti seluruh karyawan karyawati Puskesmas Gadingrejo kota Pasuruan.
Kegiatan sosialisai Alat Pemadam Api Ringan (APAR) ini dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2017 hari Rabu, jam 13.30 WIB di ruang peretemuan Puskesmas Gadingrejo. Sosialisasi ini di mulai dari pengenalan dasar tentang Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan jenis bahan yang digunakan, pertolongan pertama saat terjadi kebakaran serta cara evakuasi saat terjadi kebakaran.
Setelah pemaparan secara teori, kemudian dilanjutkan praktek memadamkan api secara manual yang dipandu oleh Bapak Khoirul Huda beserta team lapangan BPBD. Dalam memadamkan api, beberapa teknik dan model dipaparkan seperti pemadam api secara tradisional, dengan menggunakan kain / goni basah dan pemadam api dengan alat pemadam api ringan (APAR) berbahan foam yang merupakan alat pemadam api ringan (APAR) yang ada di puskesmas Gadingrejo.
Secara bergantian, karyawan karyawati Puskesmas Gadingrejo mencoba memadamkan api dengan dibantu petugas BPBD Kota Pasuruan.
Dengan sosialisi tersebut di harapkan karyawan karyawati Puskesmas Gadingrejo untuk lebih peduli dan berperan akftif meningkatkan kearifan lokal dalam penanggulangan bencana yang di mulai dari diri kita sendiri untuk menjaga lingkungan di sekitar.